Membentuk Generasi Muda Yang Kokoh Dalam Identitasnya, Sekolah Reformasi Gelar Festival Budaya

Membentuk Generasi Muda Yang Kokoh Dalam Identitasnya, Sekolah Reformasi Gelar Festival Budaya

Noelbaki,Reformasi-Sekolah-sekolah Reformasi Plus gelar kegiatan Festival Budaya dan Pangan Lokal dengan melibatkan orang tua siswa-siswi. Hal tersebut dilakukan di lingkungan Sekolah Reformasi Plus, Noelbaki-Kupang Tengah pada Rabu, (30/10/2024). 

Pergelaran tersebut melibatkan seluruh siswa-siswi baik itu tingkat TK, SD, SMP, SMA, SMK Multimedia, SMK Pertanian dan Perikanan dan SMTK Reformasi Plus. 

Kegiatan yang mengangkat kearifan lokal, di mana siswa mengangkat kearifan budaya asli Nusa Tenggara Timur. Mulai dari menampilkan pangan lokal, pakaian adat daerah, hingga tarian daerah, menjadi sorotan utama. 

Siswa-siswi Sekolah-Sekolah Reformasi Plus berhasil memukau para pengunjung yakni orang tua siswa dengan kemampuan mereka dalam mengangkat dan mempresentasikan kearifan budaya Lokal. 

Pakaian adat daerah, tarian daerah (tebe) dan pangan lokal menjadi daya tarik utama yang ditampilkan secara langsung di kelas masing-masing dan di lapangan sekolah, menggambarkan keberagaman dan kekayaan budaya daerah.

Ajang tersebut bukan hanya sebagai pameran kreativitas siswa, tetapi juga menjadi sarana edukasi untuk membangun kesadaran akan kearifan lokal dan pentingnya praktik menjaga dan merawat kearifan lokal dalam kehidupan sehari-hari. 

Semangat dan partisipasi aktif seluruh siswa Sekolah-Sekolah Reformasi Plus menciptakan atmosfer yang penuh inspirasi, meneguhkan komitmen sekolah dalam membentuk karakter unggul.

Kepala SMA Reformasi Plus, Hana Clavinova Leyloh, S. Pd.,Gr., dalam sambutan sekaligus membuka kegiatan menyampaikan bahwa kegiatan tersebut merupakan kegiatan tahunan yang bertujuan untuk memberikan edukasi kepada siswa-siswi mengenai beragama budaya lokal di Provinsi Nusa Tenggara Timur. 

"Kegiatan ini kita laksanakan sebagai bentuk edukasi untuk meningkatkan pemahaman siswa-siswi mengenai budaya lokal setiap daerah", ujarnya

Lanjut Hana menyampaikan bahwa budaya lokal harus di jaga sebagai kekayaan yang alami. 

Lebih lanjut Hana menyampaikan bawa kegiatan tahunan tersebut sebagai wadah yang mempertemukan antara kecintaan pada Pancasila dan kekayaan budaya lokal, membentuk generasi muda yang kokoh dalam identitasnya dan siap berperan dalam membangun bangsa.